• I'm Supporting

Jangan Lupakan Shalat

Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya. "H.R Tirmidzi"

Kita adalah Bangsa Pejuang

Jangan pernah berhenti menyerah !! Anda lahir dari rahim Ibu anda. Ayah anda adalah Ayah anda. Tetapi kita lahir ditempat yang sama. Darah kita adalah darah pejuang , Karena kita dilahirkan di tanah pejuang !!!

Desaku yang kucinta

Desaku yang kucinta , pujaan hatiku ... tempat ayah dan bunda , dan handai tolan. Tak mudah kulupakan , tak mudah bercerai , Selalu kurindukan , desaku yang permai ...

Pemikir ...

"The task is ... not so much to see what no one has yet seen ; but to think what nobody has yet thought, about that which everybody sees." Erwin Schrödinger

Think Smart :)

"Everything should be made as simple as possible, but not simpler." Albert Einstein

Tuesday, February 25, 2014

Pengalaman mengajukan diri sebagai asisten dosen

Assalamualaikum. Selamat malam. Malam ini saya ingin berbagi pengalaman mengajukan diri sebagai asisten dosen. Kebetulan saya memiliki passion yang tinggi terhadap pemrograman. Jadi ya saya berniat mengajukan diri sebagai asisten dosen pemrograman komputer. Kebetulan pada semester ini matkul pemrograman komputer dibuka untuk prodi Nuklir dan diampu oleh Pak Mondjo.

Mengajukan diri sebagai asisten dosen bisa dibilang gampang - gampang susah. Gampang soalnya prosedur administrasi pengajuannya simple. Cukup mengambil formulir pengajuan asisten dosen ke bagian pengajaran JTF kemudian meminta persetujuan dosen pengampu. Tentu saja sebelum mengambil formulir kita harus melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada dosen pengampu apakah beliau membuka lowongan asisten atau tidak. Nah, ini adalah bagian yang paling susah.

Sebelum menghadap kepada dosen pengampu, kita harus mempersiapkan diri terlebih dahulu. Pertama, kita harus yakin terhadap diri sendiri apakah kita menguasai mata kuliah tersebut. Kedua, berani mengutarakan motivasi menjadi asisten. Ketiga, bersikap biasa saja (selow) :p. Nah, setelah siap barulah kita menghadap dosen pengampu.

Awalnya saya menghadap pak Mondjo pada hari Senin kemarin. Saya menanyakan apakah bapak membuka lowongan asisten atau tidak, kemudian jika membuka saya ingin mengajukan diri. Respon pak Mondjo sangat baik. Beliau langsung mengucapkan terima kasih karena keinginan saya. Karena beliau sudah sangat senior di jurusan dan lama tidak memiliki asisten, beliau menyarankan saya untuk menghadap Pak Ferdi, WPJ Akademik untuk menanyakan prosedur administrasinya.

Keesokan harinya, saya langsung menemui pak Ferdi. Ternyata simple. Seperti yang saya utarakan diatas. Segeralah saya menghadap pak Mondjo.

Diawal percakapan, pak Mondjo meminta maaf karena membuat saya mondar mandir (Bapaknya baik banget e, heheee). Beliau sudah sangat lama tidak memiliki asisten. Kemudian beliau menanyakan apa motivasi saya menjadi asisten. Saya jawab, saya ingin berbagi pengalaman memprogram pak. Singkat. Tidak lama beliau memberikan motivasi seperti ini kurang lebih
Untuk berbagi tidak harus pintar - pintar banget. Jadikan kegiatan ini sebagai sarana belajar anda, mengukur kemampuan anda, dan mengetahui feedbacknya
Mungkin pak Mondjo ingin menyederhanakan pemikiran saya agar tidak terlalu menjadi beban sehingga mengganggu aktivitas utama saya sebagai mahasiswa. Selanjutnya beliau memberikan job description kepada saya. Cuma 2, membantu beliau mengoreksi tugas atau kuis dan memberikan asistensi. Kemudian kami berbagi pengalaman memprogram.

Dalam memprogram, beliau menitik beratkan pada penajaman analisis kebutuhan (requirement) dan perancangan algoritmanya. Menurut beliau, hal ini sangat membantu untuk membuat program - program yang besar.

Oke, sekian yang dapat saya bagi. Semoga bermanfaat :)

Wassalam

Saturday, February 8, 2014

Berdoa dalam kerendahan

Hari jumat lalu, saya shalat jumat di masjid kampus. Tak seperti biasanya, ada satu hal yang membuat hati saya bergetar lalu badan saya lemas, tertuntun merunduk serendah mungkin, dan hingga akhirnya tak sadar meneteskan air mata. Ya Allah, aku banyak dosa, ampunilah aku. Pengantar doa yang dipanjatkan khotib di akhir khatbahnya membuat saya menangis. Kurang lebih begini


Ya allah ya karim, kami tau kami bukan nabimu, kami bukan rasulmu, kami bukan tabi’ut tabi’in, kami bukan ulama, kami bukan orang – orang sholeh, kami sadar kami adalah orang – orang yang banyak melakukan dosa, ampunilah kami, jadikanlah kami orang – orang yang bertaqwa, berikanlah kami kebesaran hati dan ketetapan iman ……………….